Rabu, 23 April 2014

TEKNIK MARMET UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI


a.    Pengertian
        Tehnik marmet yaitu suatu metode memijat dan menstimulasi agar keluarnya ASI menjadi optimal. Jika dilakukan dengan efektif dan tepat, maka tidak akan terjadi masalah kerusakan jaringan produksi ASI atau pengeluaran ASI. Tehnik ini dapat dipelajari dengan mudah sesuai instruksi dibawah ini.
        Memerah ASI dengan teknik Marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yang harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis. Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dengan refleks yang tidak sesuai dengan refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu. Hingga akhirnya ia menemukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat. Jika teknik ini dilakukan dengan efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik ini dapat dengan mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dengan teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala (Evariny, 2007)
b.    Manfaat
Keuntungan memerah ASI dengan teknik marmet. Diantaranya :
1)      Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan payudara.
2)      Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dengan tangan jauh lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI).
3)      Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan Skin to skin contact (dengan cara memerah tangan) daripada penggunaan pompa (terbuat dari plastik).
4)      Aman dari segi lingkungan
5)      Portable (mudah dibawa kemana-mana). (Aprilia, 2010)
c.    Mekanisme kerja teknik marmet
        ASI diproduksi oleh sel-sel pembuat ASI (alveoli). ASI tersebut disalurkan melalui saluran ASI dan disimpan di gudang ASI. Ketika alveoli terstimulasi, maka sel-sel tersebut akan memproduksi ekstra ASI ke dalam sistem saluran. Kondisi ini disebut juga Refleks keluarnya ASI (Let-down reflex), dengan teknik marmet ASI dari Gudang ASI akan keluar hingga tuntas.
d.   Mekanisme kerja teknik marmet
1)        Letakkan ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola
a)      Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6.
b)      Perhatikan bahwa jari-jari tersebut terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses pengeluaran ASI optimal.
2)        Dorong ke arah dada. Bagi yang berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.
3)        Gulung menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan. Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dengan tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.
4)        Ulangi secara teratur (rythmically) hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung)
5)        Putar ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9
Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit (Evariny, 2007)

Waktu pelaksanaan teknik marmet adalah sebagai berikut :
1)   Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).
2)   Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit.
3)   Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).
4)   Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit.
e.    Gerakan  yang harus dihindari dalam teknik marmet
1)      Hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara
2)      Hindari menarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola
3)      Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat menyebabkan kulit pada payudara memar atau memerah. (Evariny, 2007)

1 komentar: